Warna-warna Dulux 2018 Sesuai "Mood" Millenialis






Kegiatan sehari -- hari menyita sebagian waktu dan pikiran kita, tak jarang membuat kita mudah jenuh dan kehilangan "mood". Apalagi persoalan pekerjaan dan pribadi turut mendorongnya.

Bagaimana mengatasi keadaan ini ? Kita tidak bisa bergantungpada orang lain untuk membantu, inisiatif adalah cara terbaik. Salah satu caranya adalah membuatsuasana agar pikiran kita positif dan hati selalu bersemangat.

Warna adalah salah satu instrumen yang bisa membawa suasana hati dan perasaan. Sebagai contoh, apa rasanya ketika anda memasuki ruangan yang gelap dan dinding bercat hitam? Perasaan akan terbawa oleh rasa ngeri, takut, segala perasaan negatif akan muncul pada saat itu.

Berbeda saat berada dalam ruangan bernuanasa warna cerah, perasaan kita terbawa positif.Bayangkan apajadinya bila ruangan belajar anak - anak TK atau pre-school dicat dengan warna - warna hitam atau warna gelap? Bisa jadi "mood" belajar anak - anak akan hilang, suasana belajar tidak lagi kondusif. Contoh lain, bila dinding rumah sakit dicat dengan warna gelap, pasien mungkin akan lebih lama pemulihannya.

Jeremy Rowe, Managing Director of AkzoNobel Decorative Paints South East & South Asia, Middle East menyatakan, warna adalah hal sangat penting.

"Warna sangat penting untuk kami di Dulux, kami terus berupaya untuk selalu selangkah lebih depan dengan memahami perilaku konsumen, tren, inovasidanteknologi", ujarnya dalampeluncuran Dulux Colour of the Year 2018 di Hotel Ritz Carlton, Jakarta (5/12/2017).

Dulux sebagai salah satu merek cat dinding dekoratif terkemuka, memahami bahwa warna mampu memberikan dampak positif bagi konsumen. Ditengah kehidupan yang penuh persaingan dan ketidakpastian, Duluxmemberikan solusi atas nuansa rumah yang yang lebih santai dan menciptakan suasana'a welcome home'pada rumahnya.

Nuansa yang dibangun lewat "Heart Wood" -DuluxColour of the Year 2018 adalah suasana lembut, hangat, dewasa yang terinspirasi dari sentuhan kayu alami dan bahan kulit. Warna ini mampu memberikan perasaan tenang dan memulihkan, serta memberikan koneksi antara dunia luar dan diri kita."Dengan semakin cepatnya ritme kehidupan, inilah saatnya untukberhenti sejenak", ujar Jeremy dalam penjelasannya.

"Dulux Color of the Year 2018"menggambarkan suasana hati (mood of the moment). Heart Wood dan empat palet warna pelengkap akan membantu para konsumen mendapatkan rumah yang unik dan sepenuhnya milik mereka, sehingga dapat membawa perasaan aman dan tenang, serta menciptakan rumah yang menyenangkan untuk semua.

Cosmas Gozali, seorang arsitek yang memiliki reputasi nasional dan internasional menyatakan warna Dulux Colour of the Year 2018 ini sejalan dengan tren disain dan warna dunia yang dipengaruhi generasi Millenial yang berbau alam dan teknologi.

"Trend dunia saat ini dikuasai generasi Millenial yang terpengaruh oleh teknologi, kita dalam dunia seperti itu", ujar Cosmas.

Menurut arsitek dari Atelier Cosmas Gozalin ini, generasi Millenial adalah generasi yang seragam yang banyak dipengaruhi produk tehnologi.Misalnya ada produk iPhone baru, lalu ramai -- ramai membicarakan dan membeli.

"Satu sisi mereka seragam, tapi merindukan identitas diri, dan mereka mencari identitas berbeda lewat alam ",tambah Cosmas.

Cosmas menambahkan tren warna tahun depan adalah warna bias, kita tidak bisa lagi mengidentifikasi warna lagi seperti dulu sesuai warna dasar.

"Keterpengaruhan teknologi membuat warna menjadi bias, unsur -- unsur warna teknologi seperti warna "silver" akan berpadu dengan warna -- warna dasar",ujarnya.

Marischka Prudence, seorang "travel blogger" yang sudah menjelajahi berbagai tempat wisata menceritakan diri nya merindukan rumah karena bisa membuat dirinya menjadi diri sendiri.

"Rumahlah yang membuat kita bisa menjadi diri kita sendiri, tanpa make-up dan berpakaian sesuka kita",ujarnya. Marischka mengakui dirinya tidak sempat mengubah interior rumahnya karena jam terbangnya yang tinggi ke berbagai tempat.

Mengapa kita perlu mengubah warna interior rumah kita? Menurut Jeremy Rowe, seperti tren baju yang setiap tahun berubah, warna rumahpun demikian, mengikuti tren sosial, ekonomi dan desain. Cosmas Gozali menegaskan warna bisa mempengaruhi mood seseorang.

"Warna mempengaruhi tindakan dan emosi seseorang yang berada dalam suatu ruangan", ujar Cosmas menggarisbawahi pendapat Jeremy.

A Welcome Home

Karena'A Welcome Home'memiliki arti yang berbeda-beda bagi orang-orang yang berbeda, maka tiga palet pendukung hadir untuk melengkapi Heart Wood untuk dapat menyeimbangkan nuansa warna yang lebih lembut dengan nuansa warna yang lebih dalam dan berani.

1. Comforting Home

Menciptakan lingkungan yang dapat menyegarkan, pemulihan diri dan mempengaruhi pikiran lewat warna --warna alami, seperti nuansa tanah liat, dan merah muda untuk menenangkan pikiran dan indera, serta meredam kebisingan.

2.The Inviting Home.

Mengedepankan warna biru untuk membangun suasana kebersamaan, silahturahmi dengan teman dan keluarga.

3. The Playful Home,

Diperuntukan untuk mereka yang mencari inspirasi dan memperkuat indera.Untuk itu Dulux menawarkan palet warna hijau kekuningan dan keemasan yang membantu memercikan energi dan mendorong pendekatan hidup yang kreatif.Cosmas Gozali memberikan tip nya di akhir acara peluncuran Dulux Colour of the Year 2018, yaitu soal penggantian warna interior ruangan.

Menurut Cosmas bila ingin mengganti warna interior ruangan, kita tidak perlu mengganti.

Selamat mencoba !!!

artikel ini juga dimuat di Kompasiana.com
https://www.kompasiana.com/sigitbc/5a549331f1334477436e2843/warna-warna-dulux-2018-sesuai-mood-millenialis

Labels:

body { background:#aba; margin:0; padding:20px 10px; text-align:center; font:x-small/1.5em "Trebuchet MS",Verdana,Arial,Sans-serif; color:#333; font-size/* */:/**/small; font-size: /**/small; } /* Page Structure ----------------------------------------------- */ /* The images which help create rounded corners depend on the following widths and measurements. If you want to change these measurements, the images will also need to change. */ @media all { #content { width:740px; margin:0 auto; text-align:left; } #main { width:485px; float:left; background:#fff url("https://resources.blogblog.com/blogblog/data/rounders/corners_main_bot.gif") no-repeat left bottom; margin:15px 0 0; padding:0 0 10px; color:#000; font-size:97%; line-height:1.5em; } #main2 { float:left; width:100%; background:url("https://resources.blogblog.com/blogblog/data/rounders/corners_main_top.gif") no-repeat left top; padding:10px 0 0; } #main3 { background:url("https://resources.blogblog.com/blogblog/data/rounders/rails_main.gif") repeat-y; padding:0; } #sidebar { width:240px; float:right; margin:15px 0 0; font-size:97%; line-height:1.5em; } } @media handheld { #content { width:90%; } #main { width:100%; float:none; background:#fff; } #main2 { float:none; background:none; } #main3 { background:none; padding:0; } #sidebar { width:100%; float:none; } } /* Links ----------------------------------------------- */ a:link { color:#258; } a:visited { color:#666; } a:hover { color:#c63; } a img { border-width:0; } /* Blog Header ----------------------------------------------- */ @media all { #header { background:#456 url("https://resources.blogblog.com/blogblog/data/rounders/corners_cap_top.gif") no-repeat left top; margin:0 0 0; padding:8px 0 0; color:#fff; } #header div { background:url("https://resources.blogblog.com/blogblog/data/rounders/corners_cap_bot.gif") no-repeat left bottom; padding:0 15px 8px; } } @media handheld { #header { background:#456; } #header div { background:none; } } #blog-title { margin:0; padding:10px 30px 5px; font-size:200%; line-height:1.2em; } #blog-title a { text-decoration:none; color:#fff; } #description { margin:0; padding:5px 30px 10px; font-size:94%; line-height:1.5em; } /* Posts ----------------------------------------------- */ .date-header { margin:0 28px 0 43px; font-size:85%; line-height:2em; text-transform:uppercase; letter-spacing:.2em; color:#357; } .post { margin:.3em 0 25px; padding:0 13px; border:1px dotted #bbb; border-width:1px 0; } .post-title { margin:0; font-size:135%; line-height:1.5em; background:url("https://resources.blogblog.com/blogblog/data/rounders/icon_arrow.gif") no-repeat 10px .5em; display:block; border:1px dotted #bbb; border-width:0 1px 1px; padding:2px 14px 2px 29px; color:#333; } a.title-link, .post-title strong { text-decoration:none; display:block; } a.title-link:hover { background-color:#ded; color:#000; } .post-body { border:1px dotted #bbb; border-width:0 1px 1px; border-bottom-color:#fff; padding:10px 14px 1px 29px; } html>body .post-body { border-bottom-width:0; } .post p { margin:0 0 .75em; } p.post-footer { background:#ded; margin:0; padding:2px 14px 2px 29px; border:1px dotted #bbb; border-width:1px; border-bottom:1px solid #eee; font-size:100%; line-height:1.5em; color:#666; text-align:right; } html>body p.post-footer { border-bottom-color:transparent; } p.post-footer em { display:block; float:left; text-align:left; font-style:normal; } a.comment-link { /* IE5.0/Win doesn't apply padding to inline elements, so we hide these two declarations from it */ background/* */:/**/url("https://resources.blogblog.com/blogblog/data/rounders/icon_comment.gif") no-repeat 0 45%; padding-left:14px; } html>body a.comment-link { /* Respecified, for IE5/Mac's benefit */ background:url("https://resources.blogblog.com/blogblog/data/rounders/icon_comment.gif") no-repeat 0 45%; padding-left:14px; } .post img { margin:0 0 5px 0; padding:4px; border:1px solid #ccc; } blockquote { margin:.75em 0; border:1px dotted #ccc; border-width:1px 0; padding:5px 15px; color:#666; } .post blockquote p { margin:.5em 0; } /* Comments ----------------------------------------------- */ #comments { margin:-25px 13px 0; border:1px dotted #ccc; border-width:0 1px 1px; padding:20px 0 15px 0; } #comments h4 { margin:0 0 10px; padding:0 14px 2px 29px; border-bottom:1px dotted #ccc; font-size:120%; line-height:1.4em; color:#333; } #comments-block { margin:0 15px 0 9px; } .comment-data { background:url("https://resources.blogblog.com/blogblog/data/rounders/icon_comment.gif") no-repeat 2px .3em; margin:.5em 0; padding:0 0 0 20px; color:#666; } .comment-poster { font-weight:bold; } .comment-body { margin:0 0 1.25em; padding:0 0 0 20px; } .comment-body p { margin:0 0 .5em; } .comment-timestamp { margin:0 0 .5em; padding:0 0 .75em 20px; color:#666; } .comment-timestamp a:link { color:#666; } .deleted-comment { font-style:italic; color:gray; } .paging-control-container { float: right; margin: 0px 6px 0px 0px; font-size: 80%; } .unneeded-paging-control { visibility: hidden; } /* Profile ----------------------------------------------- */ @media all { #profile-container { background:#cdc url("https://resources.blogblog.com/blogblog/data/rounders/corners_prof_bot.gif") no-repeat left bottom; margin:0 0 15px; padding:0 0 10px; color:#345; } #profile-container h2 { background:url("https://resources.blogblog.com/blogblog/data/rounders/corners_prof_top.gif") no-repeat left top; padding:10px 15px .2em; margin:0; border-width:0; font-size:115%; line-height:1.5em; color:#234; } } @media handheld { #profile-container { background:#cdc; } #profile-container h2 { background:none; } } .profile-datablock { margin:0 15px .5em; border-top:1px dotted #aba; padding-top:8px; } .profile-img {display:inline;} .profile-img img { float:left; margin:0 10px 5px 0; border:4px solid #fff; } .profile-data strong { display:block; } #profile-container p { margin:0 15px .5em; } #profile-container .profile-textblock { clear:left; } #profile-container a { color:#258; } .profile-link a { background:url("https://resources.blogblog.com/blogblog/data/rounders/icon_profile.gif") no-repeat 0 .1em; padding-left:15px; font-weight:bold; } ul.profile-datablock { list-style-type:none; } /* Sidebar Boxes ----------------------------------------------- */ @media all { .box { background:#fff url("https://resources.blogblog.com/blogblog/data/rounders/corners_side_top.gif") no-repeat left top; margin:0 0 15px; padding:10px 0 0; color:#666; } .box2 { background:url("https://resources.blogblog.com/blogblog/data/rounders/corners_side_bot.gif") no-repeat left bottom; padding:0 13px 8px; } } @media handheld { .box { background:#fff; } .box2 { background:none; } } .sidebar-title { margin:0; padding:0 0 .2em; border-bottom:1px dotted #9b9; font-size:115%; line-height:1.5em; color:#333; } .box ul { margin:.5em 0 1.25em; padding:0 0px; list-style:none; } .box ul li { background:url("https://resources.blogblog.com/blogblog/data/rounders/icon_arrow_sm.gif") no-repeat 2px .25em; margin:0; padding:0 0 3px 16px; margin-bottom:3px; border-bottom:1px dotted #eee; line-height:1.4em; } .box p { margin:0 0 .6em; } /* Footer ----------------------------------------------- */ #footer { clear:both; margin:0; padding:15px 0 0; } @media all { #footer div { background:#456 url("https://resources.blogblog.com/blogblog/data/rounders/corners_cap_top.gif") no-repeat left top; padding:8px 0 0; color:#fff; } #footer div div { background:url("https://resources.blogblog.com/blogblog/data/rounders/corners_cap_bot.gif") no-repeat left bottom; padding:0 15px 8px; } } @media handheld { #footer div { background:#456; } #footer div div { background:none; } } #footer hr {display:none;} #footer p {margin:0;} #footer a {color:#fff;} /* Feeds ----------------------------------------------- */ #blogfeeds { } #postfeeds { padding:0 15px 0; }

Tuesday, 9 January 2018

Warna-warna Dulux 2018 Sesuai "Mood" Millenialis






Kegiatan sehari -- hari menyita sebagian waktu dan pikiran kita, tak jarang membuat kita mudah jenuh dan kehilangan "mood". Apalagi persoalan pekerjaan dan pribadi turut mendorongnya.

Bagaimana mengatasi keadaan ini ? Kita tidak bisa bergantungpada orang lain untuk membantu, inisiatif adalah cara terbaik. Salah satu caranya adalah membuatsuasana agar pikiran kita positif dan hati selalu bersemangat.

Warna adalah salah satu instrumen yang bisa membawa suasana hati dan perasaan. Sebagai contoh, apa rasanya ketika anda memasuki ruangan yang gelap dan dinding bercat hitam? Perasaan akan terbawa oleh rasa ngeri, takut, segala perasaan negatif akan muncul pada saat itu.

Berbeda saat berada dalam ruangan bernuanasa warna cerah, perasaan kita terbawa positif.Bayangkan apajadinya bila ruangan belajar anak - anak TK atau pre-school dicat dengan warna - warna hitam atau warna gelap? Bisa jadi "mood" belajar anak - anak akan hilang, suasana belajar tidak lagi kondusif. Contoh lain, bila dinding rumah sakit dicat dengan warna gelap, pasien mungkin akan lebih lama pemulihannya.

Jeremy Rowe, Managing Director of AkzoNobel Decorative Paints South East & South Asia, Middle East menyatakan, warna adalah hal sangat penting.

"Warna sangat penting untuk kami di Dulux, kami terus berupaya untuk selalu selangkah lebih depan dengan memahami perilaku konsumen, tren, inovasidanteknologi", ujarnya dalampeluncuran Dulux Colour of the Year 2018 di Hotel Ritz Carlton, Jakarta (5/12/2017).

Dulux sebagai salah satu merek cat dinding dekoratif terkemuka, memahami bahwa warna mampu memberikan dampak positif bagi konsumen. Ditengah kehidupan yang penuh persaingan dan ketidakpastian, Duluxmemberikan solusi atas nuansa rumah yang yang lebih santai dan menciptakan suasana'a welcome home'pada rumahnya.

Nuansa yang dibangun lewat "Heart Wood" -DuluxColour of the Year 2018 adalah suasana lembut, hangat, dewasa yang terinspirasi dari sentuhan kayu alami dan bahan kulit. Warna ini mampu memberikan perasaan tenang dan memulihkan, serta memberikan koneksi antara dunia luar dan diri kita."Dengan semakin cepatnya ritme kehidupan, inilah saatnya untukberhenti sejenak", ujar Jeremy dalam penjelasannya.

"Dulux Color of the Year 2018"menggambarkan suasana hati (mood of the moment). Heart Wood dan empat palet warna pelengkap akan membantu para konsumen mendapatkan rumah yang unik dan sepenuhnya milik mereka, sehingga dapat membawa perasaan aman dan tenang, serta menciptakan rumah yang menyenangkan untuk semua.

Cosmas Gozali, seorang arsitek yang memiliki reputasi nasional dan internasional menyatakan warna Dulux Colour of the Year 2018 ini sejalan dengan tren disain dan warna dunia yang dipengaruhi generasi Millenial yang berbau alam dan teknologi.

"Trend dunia saat ini dikuasai generasi Millenial yang terpengaruh oleh teknologi, kita dalam dunia seperti itu", ujar Cosmas.

Menurut arsitek dari Atelier Cosmas Gozalin ini, generasi Millenial adalah generasi yang seragam yang banyak dipengaruhi produk tehnologi.Misalnya ada produk iPhone baru, lalu ramai -- ramai membicarakan dan membeli.

"Satu sisi mereka seragam, tapi merindukan identitas diri, dan mereka mencari identitas berbeda lewat alam ",tambah Cosmas.

Cosmas menambahkan tren warna tahun depan adalah warna bias, kita tidak bisa lagi mengidentifikasi warna lagi seperti dulu sesuai warna dasar.

"Keterpengaruhan teknologi membuat warna menjadi bias, unsur -- unsur warna teknologi seperti warna "silver" akan berpadu dengan warna -- warna dasar",ujarnya.

Marischka Prudence, seorang "travel blogger" yang sudah menjelajahi berbagai tempat wisata menceritakan diri nya merindukan rumah karena bisa membuat dirinya menjadi diri sendiri.

"Rumahlah yang membuat kita bisa menjadi diri kita sendiri, tanpa make-up dan berpakaian sesuka kita",ujarnya. Marischka mengakui dirinya tidak sempat mengubah interior rumahnya karena jam terbangnya yang tinggi ke berbagai tempat.

Mengapa kita perlu mengubah warna interior rumah kita? Menurut Jeremy Rowe, seperti tren baju yang setiap tahun berubah, warna rumahpun demikian, mengikuti tren sosial, ekonomi dan desain. Cosmas Gozali menegaskan warna bisa mempengaruhi mood seseorang.

"Warna mempengaruhi tindakan dan emosi seseorang yang berada dalam suatu ruangan", ujar Cosmas menggarisbawahi pendapat Jeremy.

A Welcome Home

Karena'A Welcome Home'memiliki arti yang berbeda-beda bagi orang-orang yang berbeda, maka tiga palet pendukung hadir untuk melengkapi Heart Wood untuk dapat menyeimbangkan nuansa warna yang lebih lembut dengan nuansa warna yang lebih dalam dan berani.

1. Comforting Home

Menciptakan lingkungan yang dapat menyegarkan, pemulihan diri dan mempengaruhi pikiran lewat warna --warna alami, seperti nuansa tanah liat, dan merah muda untuk menenangkan pikiran dan indera, serta meredam kebisingan.

2.The Inviting Home.

Mengedepankan warna biru untuk membangun suasana kebersamaan, silahturahmi dengan teman dan keluarga.

3. The Playful Home,

Diperuntukan untuk mereka yang mencari inspirasi dan memperkuat indera.Untuk itu Dulux menawarkan palet warna hijau kekuningan dan keemasan yang membantu memercikan energi dan mendorong pendekatan hidup yang kreatif.Cosmas Gozali memberikan tip nya di akhir acara peluncuran Dulux Colour of the Year 2018, yaitu soal penggantian warna interior ruangan.

Menurut Cosmas bila ingin mengganti warna interior ruangan, kita tidak perlu mengganti.

Selamat mencoba !!!

artikel ini juga dimuat di Kompasiana.com
https://www.kompasiana.com/sigitbc/5a549331f1334477436e2843/warna-warna-dulux-2018-sesuai-mood-millenialis

Labels:

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home