Ekonomi Digital, Masa Depan Ekonomi Indonesia


Presiden Jokowi menyadari betul kekuatan ekonomi digital mampu menggerakkan  ekonomi riil. Langkah - langkah sporadis pengembangan ekonomi digital sudah diinisiasi oleh lembaga pemerintah dan startup swasta.

Badan Ekonomi Kreatif menggarap bisnis musik digital dengan basis HAKI lagu - lagu Indonesia. Lewat software TELMI, Telinga Musik Indonesia. BUMN, Kemenbudpar kabarnya sedang mematang sebuah model “search engine” kepariwisataan dengan bekerjasama dengan perusahaan mesin pencari khusus industri wisata CTrip.

Pemda Banyuwangi setelah sukses mem-branding industri kepariwisataan secara online, kini meluncurkan situs marketplace khusus produk dari Banyuwangi, yaitu Banyuwangi Mall.com. Rajawali Nusantara Indonesia (RNI), BUMN di bidang perdagangan juga meluncurkan situs B2C, pasarprodukbumn.com

Lebih menggembirakan lagi, kepemilikian platform BBM dari produsen Blackberry ternyata sudah diambil alih oleh perusahaan nasional. Selain, di Indonesia juga sedang dibangun pabrik handphone Blackberry Android, yang sebagian  sahamnya dimiliki oleh anak perusahaan Telkom.

Mengingat pertumbuhan di sektor eCommerce yang pesat, Presiden dalam rapat terbatas di Istana Negara, 27 September 2016 lalu menekankan 5 hal utama tugas pemerintah untuk mendorong ekonomi digital nasional, yaitu :

  1. Konektivitas produk - produk lokal dengan channel logistik global, sehingga produk lokal dapat terserap di pasar global. “Kita harus bisa membangun channel antara sistem platform logistik dunia, dengan produk-produk yang berada di kampung-kampung, yang berada di desa-desa.”ujar Presiden Joko Widodo.
  2. Deregulasi peraturan - peraturan untuk mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi digital domestik. Karena PR pemerintah saat ini banyak yang berkait dengan ekonomi digital, seperti perijinan perusahaan startup, keamanan transaksi eCommerce, perlindungan konsumen, penyediaan penyimpanan barang, transportasi yang murah untuk perpindahan barang, tarif interkoneksi, dll.
  3. Pelatihañ untuk pelaku industri UKM tentang bisnis berbasis digital. Pelatihan ini diperlukan agar pelaku UKM di daerah memahami cara pemasaran di era digital.
  4. Mendorong pembangunan infrastruktur telekomunikasi sebagai sarana tercipta kondisi yang kondusif untuk pertumbuhan bisnis berbasis digital.
  5. Presiden mendorong semua pihak memberikan akses permodalan yang lebih mudah buat pelaku bisnis digital, yakni start-up company, ukm,dll.

Pesan utama Presiden adalah memberikan “Proteksi” terhadap industri UKM dalam negeri. Proteksi adalah langkah pemerintah untuk mendorong imdustri berbasis digital domestik. Cina sukses membesarkan industri berbasis digital dengan proteksi secara “ekstrem”, memblokir situs google, facebook. Jadi perpajakan di Cina tidak bermasalah dengan Google dan Facebook. Meski kebijakan “proteksi” akan menimbulkan masalah di forum perdagangan dunia, World Trade Organization. Cina sebelum sempat berseteru dengan WTO soal proteksi pasar dalam negeri yang ekstrem.

Harus disadari, situs - sifus e-commerce asing telah mengambil omzet yang seharusnya dinikmati industri dalam negeri. Apalagi situs seperti Google mampu meraup trilyunan rupiah dari pasar / pengguna internet di Indonesia.

Kelemahan kita adalah kita tidak siap di semua lini untuk bersaing di ekonomi digital. Ibaratnya negara lain sudah mencapai milestone ke -5, kita masih berkutat di milestone ke-2. Sudah selayaknya kita perlu “nitrogen” untuk meningkatkan dapur pacu agar bisa menyalip kendaraan di depan.
Menurut hasil kajian Kemenkominfo dan Ernst & Young, ada 6 isu yang merintangi pertumbuhan domestik industri digital, yaitu pendanaan, perpajakan, perlindungan konsumen, infrastruktur komunikasi, logistik, serta edukasi dan sumber daya manusia.

Proteksi menjadi langkah rasional untuk mengejar kesenjangan digital  ( digital gap) kita dengan negara lain. Data dari Kemenkominfo terbaru,  potensi digital kita “luar biasa”, tercatat 93,4 juta penduduk Indonesia adalah pengguna internet, pengguna smartphone 71 juta orang, dan nilai transaksi e-commerce tahun 2014 mencapai $12 milyar. Pertanyaannya, apakah omzet e-commerce itu diserap oleh industri dalam negeri?

Untuk menggerakkan ekonomi digital,  sektor lain yang terlibat harus “support” yaitu penyediaan jasa layanan antar atau logistik, provider telekomunikasi, produsen perangkat pintar, perbankan,  selain situs e-commerce. Semoga impian kita menjadi tuan rumah di era ekonomi digital segera terwujud.


Labels:

body { background:#aba; margin:0; padding:20px 10px; text-align:center; font:x-small/1.5em "Trebuchet MS",Verdana,Arial,Sans-serif; color:#333; font-size/* */:/**/small; font-size: /**/small; } /* Page Structure ----------------------------------------------- */ /* The images which help create rounded corners depend on the following widths and measurements. If you want to change these measurements, the images will also need to change. */ @media all { #content { width:740px; margin:0 auto; text-align:left; } #main { width:485px; float:left; background:#fff url("https://resources.blogblog.com/blogblog/data/rounders/corners_main_bot.gif") no-repeat left bottom; margin:15px 0 0; padding:0 0 10px; color:#000; font-size:97%; line-height:1.5em; } #main2 { float:left; width:100%; background:url("https://resources.blogblog.com/blogblog/data/rounders/corners_main_top.gif") no-repeat left top; padding:10px 0 0; } #main3 { background:url("https://resources.blogblog.com/blogblog/data/rounders/rails_main.gif") repeat-y; padding:0; } #sidebar { width:240px; float:right; margin:15px 0 0; font-size:97%; line-height:1.5em; } } @media handheld { #content { width:90%; } #main { width:100%; float:none; background:#fff; } #main2 { float:none; background:none; } #main3 { background:none; padding:0; } #sidebar { width:100%; float:none; } } /* Links ----------------------------------------------- */ a:link { color:#258; } a:visited { color:#666; } a:hover { color:#c63; } a img { border-width:0; } /* Blog Header ----------------------------------------------- */ @media all { #header { background:#456 url("https://resources.blogblog.com/blogblog/data/rounders/corners_cap_top.gif") no-repeat left top; margin:0 0 0; padding:8px 0 0; color:#fff; } #header div { background:url("https://resources.blogblog.com/blogblog/data/rounders/corners_cap_bot.gif") no-repeat left bottom; padding:0 15px 8px; } } @media handheld { #header { background:#456; } #header div { background:none; } } #blog-title { margin:0; padding:10px 30px 5px; font-size:200%; line-height:1.2em; } #blog-title a { text-decoration:none; color:#fff; } #description { margin:0; padding:5px 30px 10px; font-size:94%; line-height:1.5em; } /* Posts ----------------------------------------------- */ .date-header { margin:0 28px 0 43px; font-size:85%; line-height:2em; text-transform:uppercase; letter-spacing:.2em; color:#357; } .post { margin:.3em 0 25px; padding:0 13px; border:1px dotted #bbb; border-width:1px 0; } .post-title { margin:0; font-size:135%; line-height:1.5em; background:url("https://resources.blogblog.com/blogblog/data/rounders/icon_arrow.gif") no-repeat 10px .5em; display:block; border:1px dotted #bbb; border-width:0 1px 1px; padding:2px 14px 2px 29px; color:#333; } a.title-link, .post-title strong { text-decoration:none; display:block; } a.title-link:hover { background-color:#ded; color:#000; } .post-body { border:1px dotted #bbb; border-width:0 1px 1px; border-bottom-color:#fff; padding:10px 14px 1px 29px; } html>body .post-body { border-bottom-width:0; } .post p { margin:0 0 .75em; } p.post-footer { background:#ded; margin:0; padding:2px 14px 2px 29px; border:1px dotted #bbb; border-width:1px; border-bottom:1px solid #eee; font-size:100%; line-height:1.5em; color:#666; text-align:right; } html>body p.post-footer { border-bottom-color:transparent; } p.post-footer em { display:block; float:left; text-align:left; font-style:normal; } a.comment-link { /* IE5.0/Win doesn't apply padding to inline elements, so we hide these two declarations from it */ background/* */:/**/url("https://resources.blogblog.com/blogblog/data/rounders/icon_comment.gif") no-repeat 0 45%; padding-left:14px; } html>body a.comment-link { /* Respecified, for IE5/Mac's benefit */ background:url("https://resources.blogblog.com/blogblog/data/rounders/icon_comment.gif") no-repeat 0 45%; padding-left:14px; } .post img { margin:0 0 5px 0; padding:4px; border:1px solid #ccc; } blockquote { margin:.75em 0; border:1px dotted #ccc; border-width:1px 0; padding:5px 15px; color:#666; } .post blockquote p { margin:.5em 0; } /* Comments ----------------------------------------------- */ #comments { margin:-25px 13px 0; border:1px dotted #ccc; border-width:0 1px 1px; padding:20px 0 15px 0; } #comments h4 { margin:0 0 10px; padding:0 14px 2px 29px; border-bottom:1px dotted #ccc; font-size:120%; line-height:1.4em; color:#333; } #comments-block { margin:0 15px 0 9px; } .comment-data { background:url("https://resources.blogblog.com/blogblog/data/rounders/icon_comment.gif") no-repeat 2px .3em; margin:.5em 0; padding:0 0 0 20px; color:#666; } .comment-poster { font-weight:bold; } .comment-body { margin:0 0 1.25em; padding:0 0 0 20px; } .comment-body p { margin:0 0 .5em; } .comment-timestamp { margin:0 0 .5em; padding:0 0 .75em 20px; color:#666; } .comment-timestamp a:link { color:#666; } .deleted-comment { font-style:italic; color:gray; } .paging-control-container { float: right; margin: 0px 6px 0px 0px; font-size: 80%; } .unneeded-paging-control { visibility: hidden; } /* Profile ----------------------------------------------- */ @media all { #profile-container { background:#cdc url("https://resources.blogblog.com/blogblog/data/rounders/corners_prof_bot.gif") no-repeat left bottom; margin:0 0 15px; padding:0 0 10px; color:#345; } #profile-container h2 { background:url("https://resources.blogblog.com/blogblog/data/rounders/corners_prof_top.gif") no-repeat left top; padding:10px 15px .2em; margin:0; border-width:0; font-size:115%; line-height:1.5em; color:#234; } } @media handheld { #profile-container { background:#cdc; } #profile-container h2 { background:none; } } .profile-datablock { margin:0 15px .5em; border-top:1px dotted #aba; padding-top:8px; } .profile-img {display:inline;} .profile-img img { float:left; margin:0 10px 5px 0; border:4px solid #fff; } .profile-data strong { display:block; } #profile-container p { margin:0 15px .5em; } #profile-container .profile-textblock { clear:left; } #profile-container a { color:#258; } .profile-link a { background:url("https://resources.blogblog.com/blogblog/data/rounders/icon_profile.gif") no-repeat 0 .1em; padding-left:15px; font-weight:bold; } ul.profile-datablock { list-style-type:none; } /* Sidebar Boxes ----------------------------------------------- */ @media all { .box { background:#fff url("https://resources.blogblog.com/blogblog/data/rounders/corners_side_top.gif") no-repeat left top; margin:0 0 15px; padding:10px 0 0; color:#666; } .box2 { background:url("https://resources.blogblog.com/blogblog/data/rounders/corners_side_bot.gif") no-repeat left bottom; padding:0 13px 8px; } } @media handheld { .box { background:#fff; } .box2 { background:none; } } .sidebar-title { margin:0; padding:0 0 .2em; border-bottom:1px dotted #9b9; font-size:115%; line-height:1.5em; color:#333; } .box ul { margin:.5em 0 1.25em; padding:0 0px; list-style:none; } .box ul li { background:url("https://resources.blogblog.com/blogblog/data/rounders/icon_arrow_sm.gif") no-repeat 2px .25em; margin:0; padding:0 0 3px 16px; margin-bottom:3px; border-bottom:1px dotted #eee; line-height:1.4em; } .box p { margin:0 0 .6em; } /* Footer ----------------------------------------------- */ #footer { clear:both; margin:0; padding:15px 0 0; } @media all { #footer div { background:#456 url("https://resources.blogblog.com/blogblog/data/rounders/corners_cap_top.gif") no-repeat left top; padding:8px 0 0; color:#fff; } #footer div div { background:url("https://resources.blogblog.com/blogblog/data/rounders/corners_cap_bot.gif") no-repeat left bottom; padding:0 15px 8px; } } @media handheld { #footer div { background:#456; } #footer div div { background:none; } } #footer hr {display:none;} #footer p {margin:0;} #footer a {color:#fff;} /* Feeds ----------------------------------------------- */ #blogfeeds { } #postfeeds { padding:0 15px 0; }

Wednesday, 2 November 2016

Ekonomi Digital, Masa Depan Ekonomi Indonesia


Presiden Jokowi menyadari betul kekuatan ekonomi digital mampu menggerakkan  ekonomi riil. Langkah - langkah sporadis pengembangan ekonomi digital sudah diinisiasi oleh lembaga pemerintah dan startup swasta.

Badan Ekonomi Kreatif menggarap bisnis musik digital dengan basis HAKI lagu - lagu Indonesia. Lewat software TELMI, Telinga Musik Indonesia. BUMN, Kemenbudpar kabarnya sedang mematang sebuah model “search engine” kepariwisataan dengan bekerjasama dengan perusahaan mesin pencari khusus industri wisata CTrip.

Pemda Banyuwangi setelah sukses mem-branding industri kepariwisataan secara online, kini meluncurkan situs marketplace khusus produk dari Banyuwangi, yaitu Banyuwangi Mall.com. Rajawali Nusantara Indonesia (RNI), BUMN di bidang perdagangan juga meluncurkan situs B2C, pasarprodukbumn.com

Lebih menggembirakan lagi, kepemilikian platform BBM dari produsen Blackberry ternyata sudah diambil alih oleh perusahaan nasional. Selain, di Indonesia juga sedang dibangun pabrik handphone Blackberry Android, yang sebagian  sahamnya dimiliki oleh anak perusahaan Telkom.

Mengingat pertumbuhan di sektor eCommerce yang pesat, Presiden dalam rapat terbatas di Istana Negara, 27 September 2016 lalu menekankan 5 hal utama tugas pemerintah untuk mendorong ekonomi digital nasional, yaitu :

  1. Konektivitas produk - produk lokal dengan channel logistik global, sehingga produk lokal dapat terserap di pasar global. “Kita harus bisa membangun channel antara sistem platform logistik dunia, dengan produk-produk yang berada di kampung-kampung, yang berada di desa-desa.”ujar Presiden Joko Widodo.
  2. Deregulasi peraturan - peraturan untuk mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi digital domestik. Karena PR pemerintah saat ini banyak yang berkait dengan ekonomi digital, seperti perijinan perusahaan startup, keamanan transaksi eCommerce, perlindungan konsumen, penyediaan penyimpanan barang, transportasi yang murah untuk perpindahan barang, tarif interkoneksi, dll.
  3. Pelatihañ untuk pelaku industri UKM tentang bisnis berbasis digital. Pelatihan ini diperlukan agar pelaku UKM di daerah memahami cara pemasaran di era digital.
  4. Mendorong pembangunan infrastruktur telekomunikasi sebagai sarana tercipta kondisi yang kondusif untuk pertumbuhan bisnis berbasis digital.
  5. Presiden mendorong semua pihak memberikan akses permodalan yang lebih mudah buat pelaku bisnis digital, yakni start-up company, ukm,dll.

Pesan utama Presiden adalah memberikan “Proteksi” terhadap industri UKM dalam negeri. Proteksi adalah langkah pemerintah untuk mendorong imdustri berbasis digital domestik. Cina sukses membesarkan industri berbasis digital dengan proteksi secara “ekstrem”, memblokir situs google, facebook. Jadi perpajakan di Cina tidak bermasalah dengan Google dan Facebook. Meski kebijakan “proteksi” akan menimbulkan masalah di forum perdagangan dunia, World Trade Organization. Cina sebelum sempat berseteru dengan WTO soal proteksi pasar dalam negeri yang ekstrem.

Harus disadari, situs - sifus e-commerce asing telah mengambil omzet yang seharusnya dinikmati industri dalam negeri. Apalagi situs seperti Google mampu meraup trilyunan rupiah dari pasar / pengguna internet di Indonesia.

Kelemahan kita adalah kita tidak siap di semua lini untuk bersaing di ekonomi digital. Ibaratnya negara lain sudah mencapai milestone ke -5, kita masih berkutat di milestone ke-2. Sudah selayaknya kita perlu “nitrogen” untuk meningkatkan dapur pacu agar bisa menyalip kendaraan di depan.
Menurut hasil kajian Kemenkominfo dan Ernst & Young, ada 6 isu yang merintangi pertumbuhan domestik industri digital, yaitu pendanaan, perpajakan, perlindungan konsumen, infrastruktur komunikasi, logistik, serta edukasi dan sumber daya manusia.

Proteksi menjadi langkah rasional untuk mengejar kesenjangan digital  ( digital gap) kita dengan negara lain. Data dari Kemenkominfo terbaru,  potensi digital kita “luar biasa”, tercatat 93,4 juta penduduk Indonesia adalah pengguna internet, pengguna smartphone 71 juta orang, dan nilai transaksi e-commerce tahun 2014 mencapai $12 milyar. Pertanyaannya, apakah omzet e-commerce itu diserap oleh industri dalam negeri?

Untuk menggerakkan ekonomi digital,  sektor lain yang terlibat harus “support” yaitu penyediaan jasa layanan antar atau logistik, provider telekomunikasi, produsen perangkat pintar, perbankan,  selain situs e-commerce. Semoga impian kita menjadi tuan rumah di era ekonomi digital segera terwujud.


Labels:

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home