Mengapa Sosmed Anda Kurang Respon ? Ini Alasannya !


1.Sikap Ego Sentris
Pada dasarnya bersosial media adalah berbagi, membagi postingan kita kepada audience dan menerima postingan dari audience, jadi bersifat simbiosis. Pada faktanya, pengelolaan account sosial media cenderung berpikir searah, berpusat pada kepentingan sendiri, dampaknya audience / followers cenderung kurang menyukainya. Untuk dapat merangkul audience lebih terefleksi dari jumlah followers dan engagement, pengelola sosmed harus memandang audience dalam posisi setara bukan hirarkis. Posisi setara memandang audience / followers adalah rekan / partner, sehingga kita juga rela membagikan postingan dari audience ke timeline kita. 

2. Menolak Feedback Content
Berkaitan dengan cara berpikir di atas, perilaku egosentris pengelola sosmed cenderung untuk mengabaikan respon dari audience atau followers, perilaku nyata dari sikap itu adalah tidak memberikan  perlakukan terhadap followers yang memberikan "love", "like", atau komentar, paling buruknya tidak membagikan di timeline kita postingan - postingan yang bermanfaat dari follower kita yang mungkin berguna bagi follower lainnya. Pola pikir egosentris dan aksi kurang peduli terhadap followers membuat account sosmed kia dijauhi.

3. Salah Menilai Audience
Untuk dapat mendekatkan lebih dalam dengan audience kita, sebaiknya melakukan riset -riset kecil untuk mengetahui profil dan perilakunya agar kita tidak salah menilai. Kekeliruan dalam penilaian audience akan membuat pesan / postingan yang kita sampai tidak diterima secara efektif, paling buruk postingan kita di "delete" Pengetahuan mengenai audience sungguh penting, misalnya audience anda adalah anak - anak muda berumur 17 - 25 tahun, tentunya pesan yang diposting wajib sesuai dengan gaya hidup dan pola pikir mereka. Pengelola sosmed harus mampu membangun grup - grup followers yang sesuai dengan minat,umur, pekerjaan dll agar pesan lebih efektif disampaikan.

4. Tertutup dengan media lainnya
Meski perusahaan telah menetapkan account sosmed resmi, misalnya twitter, facebook, instagram, tidak ada salahnya juga membuka account sosmed lainnya untuk melebarkan distribusi pesan (postingan). Saat ini ada 250 paltform sosmed di internet, untuk pilihlah yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan atau tujuan pengelolaan sosmed, karena tidak semua berguna untuk perusahaan / user. Misalkan perusahaan anda bergerak di bidang penyewaan mobil, selain menggunakan account resmi, sebaiknya di"share" juga ke medsos lain yang audience nya sesuai dengan clustering audience user.

5. Spamming audience
Perilaku ini jamak dilakukan oleh pengelola account sosmed yang egosentris, memaksakan postingan ke followers, biasanya reaksi justru negatif, followers / audience akan menolak postingan atau paling buruknya "unfollow". Sebaiknya cara distribusi pesan yang tidak sopan ini dijauhi, sebab untuk membangun komunitas sosmed tidak ada cara yang instan, perlu juga etika - etika agar audience respek dan gentle terhadap audience. 

Labels:

body { background:#aba; margin:0; padding:20px 10px; text-align:center; font:x-small/1.5em "Trebuchet MS",Verdana,Arial,Sans-serif; color:#333; font-size/* */:/**/small; font-size: /**/small; } /* Page Structure ----------------------------------------------- */ /* The images which help create rounded corners depend on the following widths and measurements. If you want to change these measurements, the images will also need to change. */ @media all { #content { width:740px; margin:0 auto; text-align:left; } #main { width:485px; float:left; background:#fff url("https://resources.blogblog.com/blogblog/data/rounders/corners_main_bot.gif") no-repeat left bottom; margin:15px 0 0; padding:0 0 10px; color:#000; font-size:97%; line-height:1.5em; } #main2 { float:left; width:100%; background:url("https://resources.blogblog.com/blogblog/data/rounders/corners_main_top.gif") no-repeat left top; padding:10px 0 0; } #main3 { background:url("https://resources.blogblog.com/blogblog/data/rounders/rails_main.gif") repeat-y; padding:0; } #sidebar { width:240px; float:right; margin:15px 0 0; font-size:97%; line-height:1.5em; } } @media handheld { #content { width:90%; } #main { width:100%; float:none; background:#fff; } #main2 { float:none; background:none; } #main3 { background:none; padding:0; } #sidebar { width:100%; float:none; } } /* Links ----------------------------------------------- */ a:link { color:#258; } a:visited { color:#666; } a:hover { color:#c63; } a img { border-width:0; } /* Blog Header ----------------------------------------------- */ @media all { #header { background:#456 url("https://resources.blogblog.com/blogblog/data/rounders/corners_cap_top.gif") no-repeat left top; margin:0 0 0; padding:8px 0 0; color:#fff; } #header div { background:url("https://resources.blogblog.com/blogblog/data/rounders/corners_cap_bot.gif") no-repeat left bottom; padding:0 15px 8px; } } @media handheld { #header { background:#456; } #header div { background:none; } } #blog-title { margin:0; padding:10px 30px 5px; font-size:200%; line-height:1.2em; } #blog-title a { text-decoration:none; color:#fff; } #description { margin:0; padding:5px 30px 10px; font-size:94%; line-height:1.5em; } /* Posts ----------------------------------------------- */ .date-header { margin:0 28px 0 43px; font-size:85%; line-height:2em; text-transform:uppercase; letter-spacing:.2em; color:#357; } .post { margin:.3em 0 25px; padding:0 13px; border:1px dotted #bbb; border-width:1px 0; } .post-title { margin:0; font-size:135%; line-height:1.5em; background:url("https://resources.blogblog.com/blogblog/data/rounders/icon_arrow.gif") no-repeat 10px .5em; display:block; border:1px dotted #bbb; border-width:0 1px 1px; padding:2px 14px 2px 29px; color:#333; } a.title-link, .post-title strong { text-decoration:none; display:block; } a.title-link:hover { background-color:#ded; color:#000; } .post-body { border:1px dotted #bbb; border-width:0 1px 1px; border-bottom-color:#fff; padding:10px 14px 1px 29px; } html>body .post-body { border-bottom-width:0; } .post p { margin:0 0 .75em; } p.post-footer { background:#ded; margin:0; padding:2px 14px 2px 29px; border:1px dotted #bbb; border-width:1px; border-bottom:1px solid #eee; font-size:100%; line-height:1.5em; color:#666; text-align:right; } html>body p.post-footer { border-bottom-color:transparent; } p.post-footer em { display:block; float:left; text-align:left; font-style:normal; } a.comment-link { /* IE5.0/Win doesn't apply padding to inline elements, so we hide these two declarations from it */ background/* */:/**/url("https://resources.blogblog.com/blogblog/data/rounders/icon_comment.gif") no-repeat 0 45%; padding-left:14px; } html>body a.comment-link { /* Respecified, for IE5/Mac's benefit */ background:url("https://resources.blogblog.com/blogblog/data/rounders/icon_comment.gif") no-repeat 0 45%; padding-left:14px; } .post img { margin:0 0 5px 0; padding:4px; border:1px solid #ccc; } blockquote { margin:.75em 0; border:1px dotted #ccc; border-width:1px 0; padding:5px 15px; color:#666; } .post blockquote p { margin:.5em 0; } /* Comments ----------------------------------------------- */ #comments { margin:-25px 13px 0; border:1px dotted #ccc; border-width:0 1px 1px; padding:20px 0 15px 0; } #comments h4 { margin:0 0 10px; padding:0 14px 2px 29px; border-bottom:1px dotted #ccc; font-size:120%; line-height:1.4em; color:#333; } #comments-block { margin:0 15px 0 9px; } .comment-data { background:url("https://resources.blogblog.com/blogblog/data/rounders/icon_comment.gif") no-repeat 2px .3em; margin:.5em 0; padding:0 0 0 20px; color:#666; } .comment-poster { font-weight:bold; } .comment-body { margin:0 0 1.25em; padding:0 0 0 20px; } .comment-body p { margin:0 0 .5em; } .comment-timestamp { margin:0 0 .5em; padding:0 0 .75em 20px; color:#666; } .comment-timestamp a:link { color:#666; } .deleted-comment { font-style:italic; color:gray; } .paging-control-container { float: right; margin: 0px 6px 0px 0px; font-size: 80%; } .unneeded-paging-control { visibility: hidden; } /* Profile ----------------------------------------------- */ @media all { #profile-container { background:#cdc url("https://resources.blogblog.com/blogblog/data/rounders/corners_prof_bot.gif") no-repeat left bottom; margin:0 0 15px; padding:0 0 10px; color:#345; } #profile-container h2 { background:url("https://resources.blogblog.com/blogblog/data/rounders/corners_prof_top.gif") no-repeat left top; padding:10px 15px .2em; margin:0; border-width:0; font-size:115%; line-height:1.5em; color:#234; } } @media handheld { #profile-container { background:#cdc; } #profile-container h2 { background:none; } } .profile-datablock { margin:0 15px .5em; border-top:1px dotted #aba; padding-top:8px; } .profile-img {display:inline;} .profile-img img { float:left; margin:0 10px 5px 0; border:4px solid #fff; } .profile-data strong { display:block; } #profile-container p { margin:0 15px .5em; } #profile-container .profile-textblock { clear:left; } #profile-container a { color:#258; } .profile-link a { background:url("https://resources.blogblog.com/blogblog/data/rounders/icon_profile.gif") no-repeat 0 .1em; padding-left:15px; font-weight:bold; } ul.profile-datablock { list-style-type:none; } /* Sidebar Boxes ----------------------------------------------- */ @media all { .box { background:#fff url("https://resources.blogblog.com/blogblog/data/rounders/corners_side_top.gif") no-repeat left top; margin:0 0 15px; padding:10px 0 0; color:#666; } .box2 { background:url("https://resources.blogblog.com/blogblog/data/rounders/corners_side_bot.gif") no-repeat left bottom; padding:0 13px 8px; } } @media handheld { .box { background:#fff; } .box2 { background:none; } } .sidebar-title { margin:0; padding:0 0 .2em; border-bottom:1px dotted #9b9; font-size:115%; line-height:1.5em; color:#333; } .box ul { margin:.5em 0 1.25em; padding:0 0px; list-style:none; } .box ul li { background:url("https://resources.blogblog.com/blogblog/data/rounders/icon_arrow_sm.gif") no-repeat 2px .25em; margin:0; padding:0 0 3px 16px; margin-bottom:3px; border-bottom:1px dotted #eee; line-height:1.4em; } .box p { margin:0 0 .6em; } /* Footer ----------------------------------------------- */ #footer { clear:both; margin:0; padding:15px 0 0; } @media all { #footer div { background:#456 url("https://resources.blogblog.com/blogblog/data/rounders/corners_cap_top.gif") no-repeat left top; padding:8px 0 0; color:#fff; } #footer div div { background:url("https://resources.blogblog.com/blogblog/data/rounders/corners_cap_bot.gif") no-repeat left bottom; padding:0 15px 8px; } } @media handheld { #footer div { background:#456; } #footer div div { background:none; } } #footer hr {display:none;} #footer p {margin:0;} #footer a {color:#fff;} /* Feeds ----------------------------------------------- */ #blogfeeds { } #postfeeds { padding:0 15px 0; }

Wednesday, 2 November 2016

Mengapa Sosmed Anda Kurang Respon ? Ini Alasannya !


1.Sikap Ego Sentris
Pada dasarnya bersosial media adalah berbagi, membagi postingan kita kepada audience dan menerima postingan dari audience, jadi bersifat simbiosis. Pada faktanya, pengelolaan account sosial media cenderung berpikir searah, berpusat pada kepentingan sendiri, dampaknya audience / followers cenderung kurang menyukainya. Untuk dapat merangkul audience lebih terefleksi dari jumlah followers dan engagement, pengelola sosmed harus memandang audience dalam posisi setara bukan hirarkis. Posisi setara memandang audience / followers adalah rekan / partner, sehingga kita juga rela membagikan postingan dari audience ke timeline kita. 

2. Menolak Feedback Content
Berkaitan dengan cara berpikir di atas, perilaku egosentris pengelola sosmed cenderung untuk mengabaikan respon dari audience atau followers, perilaku nyata dari sikap itu adalah tidak memberikan  perlakukan terhadap followers yang memberikan "love", "like", atau komentar, paling buruknya tidak membagikan di timeline kita postingan - postingan yang bermanfaat dari follower kita yang mungkin berguna bagi follower lainnya. Pola pikir egosentris dan aksi kurang peduli terhadap followers membuat account sosmed kia dijauhi.

3. Salah Menilai Audience
Untuk dapat mendekatkan lebih dalam dengan audience kita, sebaiknya melakukan riset -riset kecil untuk mengetahui profil dan perilakunya agar kita tidak salah menilai. Kekeliruan dalam penilaian audience akan membuat pesan / postingan yang kita sampai tidak diterima secara efektif, paling buruk postingan kita di "delete" Pengetahuan mengenai audience sungguh penting, misalnya audience anda adalah anak - anak muda berumur 17 - 25 tahun, tentunya pesan yang diposting wajib sesuai dengan gaya hidup dan pola pikir mereka. Pengelola sosmed harus mampu membangun grup - grup followers yang sesuai dengan minat,umur, pekerjaan dll agar pesan lebih efektif disampaikan.

4. Tertutup dengan media lainnya
Meski perusahaan telah menetapkan account sosmed resmi, misalnya twitter, facebook, instagram, tidak ada salahnya juga membuka account sosmed lainnya untuk melebarkan distribusi pesan (postingan). Saat ini ada 250 paltform sosmed di internet, untuk pilihlah yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan atau tujuan pengelolaan sosmed, karena tidak semua berguna untuk perusahaan / user. Misalkan perusahaan anda bergerak di bidang penyewaan mobil, selain menggunakan account resmi, sebaiknya di"share" juga ke medsos lain yang audience nya sesuai dengan clustering audience user.

5. Spamming audience
Perilaku ini jamak dilakukan oleh pengelola account sosmed yang egosentris, memaksakan postingan ke followers, biasanya reaksi justru negatif, followers / audience akan menolak postingan atau paling buruknya "unfollow". Sebaiknya cara distribusi pesan yang tidak sopan ini dijauhi, sebab untuk membangun komunitas sosmed tidak ada cara yang instan, perlu juga etika - etika agar audience respek dan gentle terhadap audience. 

Labels:

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home