Kikuo Ibe, Kreator G-Shock Memotivasi Anak Muda Berinovasi Terus

Arloji atau jam tangan tak hanya jadi penunjuk waktu, kini sudah menjadi identitas gaya hidup kita. Bisa dikatakan "merek jam tangan anda menunjukkan siapa diri anda".

Di tengah hadirnya berbagai merek jam tangan, G-Shock masih "eksis". Sementara tren jam tangan kini  sudah bergeser ke "smart watch". Apa rahasia kesuksesan produk Casio tersebut ?

G-Shock hadir sekitar 30 tahun lalu dengan mengusung identitas sebagai jam tangan handal, kuat, dual mode (digital dan  jarum), serta tahan air, serta sporty.

Saat hadir pertama kali, penggemar jam tangan ini adalah kalangan muda yang aktif, profesional, olahragawan, bahkan anak - anak. Casio juga mengeluarkan produk Baby - G untuk segmen pasar anak - anak.

Meski sudah berusaha lebih dari seperempat abad, kharisma jam tangan G-Shock belum pudar sampai hari ini. Terbukti saat peluncuran produk - produk terbaru di Jakarta, antusias penggemar G-Shock membludak. Tak hanya anak - anak muda, tapi juga mereka yang saat masih muda sudah menggunakan G-Shock.

Apalagi produsen G-Shock menghadirkan penciptanya dari Jepang. Dengan bahasa Indonesia terbata - bata, Kikuo Ibe "bapaknya  G-Shock" (Father of G-Shock). Ibe dibantu dengan slide presentasi bercerita tentang asal muda idenya membuat jam tangan ini. Ia memulai risetnya di sebuah kamar mandi lantai 4 gedung riset milik Casio.

"Untuk menguji ketahanan G-Shock saya mengujinya dengan melempar dari lantai 4", ujar Ibe di depan awak media dan blogger.

Ketekunan dan jiwa pantang menyerah yang diwarisi pahlawan - pahlawan Jepang, Ibe sukses melahirkan jam tangan legendaris "G-Shock" seperti yang kita kenal sekarang.

Sebagai generasi yang mengenal produk awal G-Shock, jam tangan ini sangat populer dan bergengsi di era 80-an. Saat itu produk Casio sudah mendominasi produk jam tangan kelas menengah lewat jam tangan digitalnya.

Di awal 90 -an produk G-Shock sudah meluas penggemarnya, terutama di kota  - kota besar  di Indonesia. Rata - rata anak - anak muda saat ini merindukan ingin punya jam tangan yang handal dalam segala medan ini.

Tak heran meski sudah berusia 30 tahun lebih, kesan pengguna awalnya tidaklah surut. Bahkan mereka yang kini sudah berusia di atas 30-an masih membeli G-Shock koleksi terbaru.

Namun tak bisa dihindari bahwa kesuksesan G-Shock membuat banyak produk tiruan (imitasi /KW) di pasaran yang dibandrol dengan harga lebih rendah. Soal kualitasnya, nanti dulu, satu hal yang membedakan G-Shock dengan "KW Super"nya sekalipun adalah soal material dan  lapisan pembungkus mesin jam.

G-Shock original dilapisi kurang lebih 5 lapis material sehingga daya tahan terhadap cuaca dan air bisa diandalkan, bahkan terhadap benturan keras sekalipun.

Dalam presentasinya, G-Shock menyuguhkan bela diri tradisional Jepang "Kendo" yang menggunakan batang rotan sebagai pengganti pedang. Saat salah satu atlit Kendo yang  memakai G-Shock jamnya dihantam dengan rotan, permukaan Jam itu masih utuh.

Kedatangan Kikuo Ibe untuk memberikan semangat generasi muda agar terus ber-inovasi. Tahun 2018, G-Shock memperingati 35 tahun kehadirannya. Ibe melakukan "sharing" dengan generasi muda meningkatkan derajat kehidupannya dengan inovasi tiada henti. Innovate, Level up your life

Labels:

body { background:#aba; margin:0; padding:20px 10px; text-align:center; font:x-small/1.5em "Trebuchet MS",Verdana,Arial,Sans-serif; color:#333; font-size/* */:/**/small; font-size: /**/small; } /* Page Structure ----------------------------------------------- */ /* The images which help create rounded corners depend on the following widths and measurements. If you want to change these measurements, the images will also need to change. */ @media all { #content { width:740px; margin:0 auto; text-align:left; } #main { width:485px; float:left; background:#fff url("https://resources.blogblog.com/blogblog/data/rounders/corners_main_bot.gif") no-repeat left bottom; margin:15px 0 0; padding:0 0 10px; color:#000; font-size:97%; line-height:1.5em; } #main2 { float:left; width:100%; background:url("https://resources.blogblog.com/blogblog/data/rounders/corners_main_top.gif") no-repeat left top; padding:10px 0 0; } #main3 { background:url("https://resources.blogblog.com/blogblog/data/rounders/rails_main.gif") repeat-y; padding:0; } #sidebar { width:240px; float:right; margin:15px 0 0; font-size:97%; line-height:1.5em; } } @media handheld { #content { width:90%; } #main { width:100%; float:none; background:#fff; } #main2 { float:none; background:none; } #main3 { background:none; padding:0; } #sidebar { width:100%; float:none; } } /* Links ----------------------------------------------- */ a:link { color:#258; } a:visited { color:#666; } a:hover { color:#c63; } a img { border-width:0; } /* Blog Header ----------------------------------------------- */ @media all { #header { background:#456 url("https://resources.blogblog.com/blogblog/data/rounders/corners_cap_top.gif") no-repeat left top; margin:0 0 0; padding:8px 0 0; color:#fff; } #header div { background:url("https://resources.blogblog.com/blogblog/data/rounders/corners_cap_bot.gif") no-repeat left bottom; padding:0 15px 8px; } } @media handheld { #header { background:#456; } #header div { background:none; } } #blog-title { margin:0; padding:10px 30px 5px; font-size:200%; line-height:1.2em; } #blog-title a { text-decoration:none; color:#fff; } #description { margin:0; padding:5px 30px 10px; font-size:94%; line-height:1.5em; } /* Posts ----------------------------------------------- */ .date-header { margin:0 28px 0 43px; font-size:85%; line-height:2em; text-transform:uppercase; letter-spacing:.2em; color:#357; } .post { margin:.3em 0 25px; padding:0 13px; border:1px dotted #bbb; border-width:1px 0; } .post-title { margin:0; font-size:135%; line-height:1.5em; background:url("https://resources.blogblog.com/blogblog/data/rounders/icon_arrow.gif") no-repeat 10px .5em; display:block; border:1px dotted #bbb; border-width:0 1px 1px; padding:2px 14px 2px 29px; color:#333; } a.title-link, .post-title strong { text-decoration:none; display:block; } a.title-link:hover { background-color:#ded; color:#000; } .post-body { border:1px dotted #bbb; border-width:0 1px 1px; border-bottom-color:#fff; padding:10px 14px 1px 29px; } html>body .post-body { border-bottom-width:0; } .post p { margin:0 0 .75em; } p.post-footer { background:#ded; margin:0; padding:2px 14px 2px 29px; border:1px dotted #bbb; border-width:1px; border-bottom:1px solid #eee; font-size:100%; line-height:1.5em; color:#666; text-align:right; } html>body p.post-footer { border-bottom-color:transparent; } p.post-footer em { display:block; float:left; text-align:left; font-style:normal; } a.comment-link { /* IE5.0/Win doesn't apply padding to inline elements, so we hide these two declarations from it */ background/* */:/**/url("https://resources.blogblog.com/blogblog/data/rounders/icon_comment.gif") no-repeat 0 45%; padding-left:14px; } html>body a.comment-link { /* Respecified, for IE5/Mac's benefit */ background:url("https://resources.blogblog.com/blogblog/data/rounders/icon_comment.gif") no-repeat 0 45%; padding-left:14px; } .post img { margin:0 0 5px 0; padding:4px; border:1px solid #ccc; } blockquote { margin:.75em 0; border:1px dotted #ccc; border-width:1px 0; padding:5px 15px; color:#666; } .post blockquote p { margin:.5em 0; } /* Comments ----------------------------------------------- */ #comments { margin:-25px 13px 0; border:1px dotted #ccc; border-width:0 1px 1px; padding:20px 0 15px 0; } #comments h4 { margin:0 0 10px; padding:0 14px 2px 29px; border-bottom:1px dotted #ccc; font-size:120%; line-height:1.4em; color:#333; } #comments-block { margin:0 15px 0 9px; } .comment-data { background:url("https://resources.blogblog.com/blogblog/data/rounders/icon_comment.gif") no-repeat 2px .3em; margin:.5em 0; padding:0 0 0 20px; color:#666; } .comment-poster { font-weight:bold; } .comment-body { margin:0 0 1.25em; padding:0 0 0 20px; } .comment-body p { margin:0 0 .5em; } .comment-timestamp { margin:0 0 .5em; padding:0 0 .75em 20px; color:#666; } .comment-timestamp a:link { color:#666; } .deleted-comment { font-style:italic; color:gray; } .paging-control-container { float: right; margin: 0px 6px 0px 0px; font-size: 80%; } .unneeded-paging-control { visibility: hidden; } /* Profile ----------------------------------------------- */ @media all { #profile-container { background:#cdc url("https://resources.blogblog.com/blogblog/data/rounders/corners_prof_bot.gif") no-repeat left bottom; margin:0 0 15px; padding:0 0 10px; color:#345; } #profile-container h2 { background:url("https://resources.blogblog.com/blogblog/data/rounders/corners_prof_top.gif") no-repeat left top; padding:10px 15px .2em; margin:0; border-width:0; font-size:115%; line-height:1.5em; color:#234; } } @media handheld { #profile-container { background:#cdc; } #profile-container h2 { background:none; } } .profile-datablock { margin:0 15px .5em; border-top:1px dotted #aba; padding-top:8px; } .profile-img {display:inline;} .profile-img img { float:left; margin:0 10px 5px 0; border:4px solid #fff; } .profile-data strong { display:block; } #profile-container p { margin:0 15px .5em; } #profile-container .profile-textblock { clear:left; } #profile-container a { color:#258; } .profile-link a { background:url("https://resources.blogblog.com/blogblog/data/rounders/icon_profile.gif") no-repeat 0 .1em; padding-left:15px; font-weight:bold; } ul.profile-datablock { list-style-type:none; } /* Sidebar Boxes ----------------------------------------------- */ @media all { .box { background:#fff url("https://resources.blogblog.com/blogblog/data/rounders/corners_side_top.gif") no-repeat left top; margin:0 0 15px; padding:10px 0 0; color:#666; } .box2 { background:url("https://resources.blogblog.com/blogblog/data/rounders/corners_side_bot.gif") no-repeat left bottom; padding:0 13px 8px; } } @media handheld { .box { background:#fff; } .box2 { background:none; } } .sidebar-title { margin:0; padding:0 0 .2em; border-bottom:1px dotted #9b9; font-size:115%; line-height:1.5em; color:#333; } .box ul { margin:.5em 0 1.25em; padding:0 0px; list-style:none; } .box ul li { background:url("https://resources.blogblog.com/blogblog/data/rounders/icon_arrow_sm.gif") no-repeat 2px .25em; margin:0; padding:0 0 3px 16px; margin-bottom:3px; border-bottom:1px dotted #eee; line-height:1.4em; } .box p { margin:0 0 .6em; } /* Footer ----------------------------------------------- */ #footer { clear:both; margin:0; padding:15px 0 0; } @media all { #footer div { background:#456 url("https://resources.blogblog.com/blogblog/data/rounders/corners_cap_top.gif") no-repeat left top; padding:8px 0 0; color:#fff; } #footer div div { background:url("https://resources.blogblog.com/blogblog/data/rounders/corners_cap_bot.gif") no-repeat left bottom; padding:0 15px 8px; } } @media handheld { #footer div { background:#456; } #footer div div { background:none; } } #footer hr {display:none;} #footer p {margin:0;} #footer a {color:#fff;} /* Feeds ----------------------------------------------- */ #blogfeeds { } #postfeeds { padding:0 15px 0; }

Monday, 11 December 2017

Kikuo Ibe, Kreator G-Shock Memotivasi Anak Muda Berinovasi Terus

Arloji atau jam tangan tak hanya jadi penunjuk waktu, kini sudah menjadi identitas gaya hidup kita. Bisa dikatakan "merek jam tangan anda menunjukkan siapa diri anda".

Di tengah hadirnya berbagai merek jam tangan, G-Shock masih "eksis". Sementara tren jam tangan kini  sudah bergeser ke "smart watch". Apa rahasia kesuksesan produk Casio tersebut ?

G-Shock hadir sekitar 30 tahun lalu dengan mengusung identitas sebagai jam tangan handal, kuat, dual mode (digital dan  jarum), serta tahan air, serta sporty.

Saat hadir pertama kali, penggemar jam tangan ini adalah kalangan muda yang aktif, profesional, olahragawan, bahkan anak - anak. Casio juga mengeluarkan produk Baby - G untuk segmen pasar anak - anak.

Meski sudah berusaha lebih dari seperempat abad, kharisma jam tangan G-Shock belum pudar sampai hari ini. Terbukti saat peluncuran produk - produk terbaru di Jakarta, antusias penggemar G-Shock membludak. Tak hanya anak - anak muda, tapi juga mereka yang saat masih muda sudah menggunakan G-Shock.

Apalagi produsen G-Shock menghadirkan penciptanya dari Jepang. Dengan bahasa Indonesia terbata - bata, Kikuo Ibe "bapaknya  G-Shock" (Father of G-Shock). Ibe dibantu dengan slide presentasi bercerita tentang asal muda idenya membuat jam tangan ini. Ia memulai risetnya di sebuah kamar mandi lantai 4 gedung riset milik Casio.

"Untuk menguji ketahanan G-Shock saya mengujinya dengan melempar dari lantai 4", ujar Ibe di depan awak media dan blogger.

Ketekunan dan jiwa pantang menyerah yang diwarisi pahlawan - pahlawan Jepang, Ibe sukses melahirkan jam tangan legendaris "G-Shock" seperti yang kita kenal sekarang.

Sebagai generasi yang mengenal produk awal G-Shock, jam tangan ini sangat populer dan bergengsi di era 80-an. Saat itu produk Casio sudah mendominasi produk jam tangan kelas menengah lewat jam tangan digitalnya.

Di awal 90 -an produk G-Shock sudah meluas penggemarnya, terutama di kota  - kota besar  di Indonesia. Rata - rata anak - anak muda saat ini merindukan ingin punya jam tangan yang handal dalam segala medan ini.

Tak heran meski sudah berusia 30 tahun lebih, kesan pengguna awalnya tidaklah surut. Bahkan mereka yang kini sudah berusia di atas 30-an masih membeli G-Shock koleksi terbaru.

Namun tak bisa dihindari bahwa kesuksesan G-Shock membuat banyak produk tiruan (imitasi /KW) di pasaran yang dibandrol dengan harga lebih rendah. Soal kualitasnya, nanti dulu, satu hal yang membedakan G-Shock dengan "KW Super"nya sekalipun adalah soal material dan  lapisan pembungkus mesin jam.

G-Shock original dilapisi kurang lebih 5 lapis material sehingga daya tahan terhadap cuaca dan air bisa diandalkan, bahkan terhadap benturan keras sekalipun.

Dalam presentasinya, G-Shock menyuguhkan bela diri tradisional Jepang "Kendo" yang menggunakan batang rotan sebagai pengganti pedang. Saat salah satu atlit Kendo yang  memakai G-Shock jamnya dihantam dengan rotan, permukaan Jam itu masih utuh.

Kedatangan Kikuo Ibe untuk memberikan semangat generasi muda agar terus ber-inovasi. Tahun 2018, G-Shock memperingati 35 tahun kehadirannya. Ibe melakukan "sharing" dengan generasi muda meningkatkan derajat kehidupannya dengan inovasi tiada henti. Innovate, Level up your life

Labels:

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home